Burung Gagak flores
Burung Merpati-hutan perak
Deskripsi Bentuk Berukuran besar (40 cm), berwarna abu-abu pucat. Sayap hitam, ekor dan tubuh bagian bawah keabuan. Perbedaannya dengan Pergam laut: tubuh bagian atas abu-abu (bukan putih), warna hitam pada separuh ekor, dan lingkaran mata merah. Iris coklat, keliling mata yang gundul merah, paruh hijau-pucat dengan pangkal merah, kaki merah. Deskripsi Suara Tidak ada informasi. Kebiasaan Mendiami pulau-pulau kecil, tetapi jarang ditemukan karena adanya penebangan hutan. Kadang-kadang berbaur dengan Pergam laut.
|
Nama Inggris | : | Silvery Wood-Pigeon |
Nama Indonesia | : | Merpati-hutan perak |
Ketinggian | : | 0 - 100 m |
Ekstralimital | : | |
Daerah Sebaran | : | Sumatera; Kalimantan; |
Endemik | : | |
Status IUCN | : | CR |
Jenis Dilindungi | : | Tidak |
Status CITES | : | |
Burung Sebaran Terbatas | : | Ya |
Penyebaran Global | : | Sumatera timur, Kep. Riau, dan Kalimantan bagian utara. |
Penyebaran lokal | : | Burung yang termasuk jarang ini mendiami pulau-pulau kecil di Selat Malaka, tetapi kadang-kadang dijumpai di pesisir Sumatera dan Kalimantan di bawah ketinggian 100 m. |
Suara | : | |
Habitat | : | Hutan |
Tekanan | : | |
Informasi lainnya | : |
Burung Anis-bentet sangihe
Deskripsi Bentuk
17 cm. Kusam seperti kancilan; bagian atas coklat zaitun, bahu dan punggung bawah lebih kadru; bagian bawah kecoklatan lebih pucat, sisi perut lebih kuning zaitun.
Deskripsi Suara
Suara nyanyian keras seperti srigunting selama 10 detik dengan banyak pengulangan. Juga suara chweep ...chweep pelat yang lembut.
Kebiasaan
Penetap di hutan pegunungan bawah diantara 600 m dan 750 m, sendiri, dan mungkin sering dalam kelompok kecil di lapisan tengah dan atas hutan, juga di rumpun rotan bawah. Batu-batuan di lereng tempat dimana burung teramati pada tahun 1996, didominasi oleh tanaman jenis Zingiberaceae dan juga di suatu area dimana banyak ditumbuhi jenis-jenis pandan besar Pandanus sp.
Nama Inggris
Sangihe Shike-thrush
Nama Indonesia
Anis-bentet sangihe
Ketinggian
0 - 700 m
Ekstralimital :
Daerah Sebaran
Bali; Sulawesi;
Endemik
Sulawesi; (endemik Indonesia);
Status IUCN
CR
Jenis Dilindungi
Tidak
Status CITES
Burung Sebaran Terbatas
Ya
Penyebaran Global
Endemik di Sangihe (sebuah pulau kecil di sebelah utara Sulawesi) (sanghirensis).
Penyebaran lokal
Tidak umum di hutan pegunungan, di atas 700 m.
Burung Ciung-mungkal jawa
Deskripsi Bentuk Burung cacing berukuran sedang (23 cm), berwarna biru tua berkilau. Jantan: tubuh bagian atas biru tua bersinar dengan mahkota, pinggir penutup sayap dan bulu terbang biru bersinar lebih pucat. Tubuh bagian bawah biru keunguan. Betina: coklat dengan dahi dan sisi bulu terbang biru. Burung remaja: seperti betina tetapi dada berbintik coklat kuning tua. Iris coklat tua; paruh hitam; kaki hitam. Deskripsi Suara Suara lengking "siiiit" yang tinggi; suara tanda bahaya memaki-maki "cet-cet-cet" yang keras. Kebiasaan Selalu hidup di pepohonan, biasanya tinggi di tajuk mencari buah-buahan. Paruhnya bergerigi dipergunakan untuk mencabik daging buah.
|
Nama Inggris | : | Javan Cochoa |
Nama Indonesia | : | Ciung-mungkal jawa |
Ketinggian | : | 1000 - 3000 m |
Ekstralimital | : | |
Daerah Sebaran | : | Jawa; |
Endemik | : | Jawa; (endemik Indonesia); |
Status IUCN | : | VU |
Jenis Dilindungi | : | Tidak |
Status CITES | : | |
Burung Sebaran Terbatas | : | Ya |
Penyebaran Global | : | Endemik di Jawa barat. |
Penyebaran lokal | : | Tercatat sampai paling timur di G. Selamat, di hutan di pegunungan tinggi dari 1.000-3.000 m. |
Suara | : | |
Habitat | : | Hutan pegunungan |
Tekanan | : | |
Informasi lainnya | : | Beberapa pakar burung memasukkan Ciung-mungkal sumatera ke dalam jenis ini. |
Burung Ciung-mungkal sumatera
Burung cacing berukuran besar (28 cm), biru mengilap dan hitam. Burung jantan dahi dan mahkota biru pucat; penutup sayap tengah dan bercak sayap biru keabuan; bulu ekor tengah biru, yang lain dengan daun luarnya kebiruan; bulu ekor luar hitam; bulu lainnya hitam mengilap. Burung betina dengan muka kuning tua. Iris coklat tua; paruh hitam; kaki hitam. Deskripsi Suara Siulan "siiiit" yang tenang, lemah, bernada tinggi; "sip" pendek sewaktu terbang. Kebiasaan Hidup di pepohonan sepenuhnya, mencari makan (buah-buahan) di tajuk.
|
Nama Inggris | : | Sumatran Cochoa |
Nama Indonesia | : | Ciung-mungkal sumatera |
Ketinggian | : | 1200 - 1600 m |
Ekstralimital | : | |
Daerah Sebaran | : | Sumatera; |
Endemik | : | Sumatera; (endemik Indonesia); |
Status IUCN | : | VU |
Jenis Dilindungi | : | Tidak |
Status CITES | : | |
Burung Sebaran Terbatas | : | Ya |
Penyebaran Global | : | Endemik di Sumatera. |
Penyebaran lokal | : | Jarang; diketahui dari empat ekor, semua jantan, yang dikoleksi di G. Singgalang dan Kerinci dari 1.200-1.600 m, dan beberapa pengamatan baru-baru ini dari G. Kerinci. |
Suara | : | |
Habitat | : | Hutan |
Tekanan | : | |
Informasi lainnya | : | Beberapa pakar memperlakukannya sebagai sejenis dengan Ciung-mungkal jawa, tetapi cukup berbeda karena warnanya lebih terang dan ukuran tubuhnya lebih besar. |
Burung Bangau storm
Deskripsi Bentuk Berukuran besar (80 cm), berwarna hitam dan putih dengan paruh merah yang melengkung sedikit ke atas. Sayap, punggung, mahkota, dan dada hitam; tenggorokan, tengkuk, perut, dan ekor putih. Kulit muka merah kemerahjambuan, terutama pada masa berbiak. Lingkar mata kuning. Perbedaannya dengan Bangau sandang-lawe adalah sisi leher hitam, lingkar mata kuning, dahi sedikit putih, dan paruh lebih merah. Tetapi Bangau sandang-lawe dari Jawa mempunyai paruh kemerahan, tersebar sampai Sumatera selatan. Remaja: bulu hitam diganti dengan coklat. Iris dan paruh merah, tungkai dan kaki merah muda. Deskripsi Suara Keprakan paruh Kebiasaan Hidup di hutan rawa rapat dan bersarang dalam kelompok.
|
Nama Inggris | : | Storm's Stork |
Nama Indonesia | : | Bangau storm |
Ketinggian | : | 0 - 0 m |
Ekstralimital | : | |
Daerah Sebaran | : | Sumatera; Kalimantan; |
Endemik | : | |
Status IUCN | : | EN |
Jenis Dilindungi | : | Tidak |
Status CITES | : | |
Burung Sebaran Terbatas | : | Tidak |
Penyebaran Global | : | Semenanjung Malaysia, Kalimantan, dan Sumatera. |
Penyebaran lokal | : | Tersebar jarang di rawa air tawar dan hutan rawa di dataran rendah Sumatera (termasuk Mentawai) dan Kalimantan. Tercatat satu kali di Jawa barat pada tahun 1920 (spesimennya disimpan di Museum Zoologi Bogor). |
Suara | : | |
Habitat | : | Hutan rawa |
Tekanan | : | Hilangnya habitat |
Informasi lainnya | : |
Burung Perkici buru
Deskripsi Bentuk 16 cm. Hijau, bagian bawah lebih kuning; mahkota depan biru; ekor bagian bawah berpangkal merah. Deskripsi Suara Suara ti?ti?ti?ti?ti-ti-ti sangat melengking. Kebiasaan Biasanya dalam kelompok kecil hingga 10 ekor, adakalanya berpasangan. Mungkin berpindah-pindah secara lokal. Terbang lurus tapi tidak cepat.
|
Nama Inggris | : | Blue-fronted Lorikeet |
Nama Indonesia | : | Perkici buru |
Ketinggian | : | 0 - 1000 m |
Ekstralimital | : | |
Daerah Sebaran | : | Maluku; |
Endemik | : | Maluku; (endemik Indonesia); |
Status IUCN | : | CR |
Jenis Dilindungi | : | Tidak |
Status CITES | : | appendix_2; |
Burung Sebaran Terbatas | : | Ya |
Penyebaran Global | : | Endemik di Buru, Maluku selatan. |
Penyebaran lokal | : | Tidak umum. Menghuni hutan primer dan sekunder dan perkebunan. Dari permukaan laut sampai ketinggian 1000 m. |
Suara | : | |
Habitat | : | Hutan primer, hutan sekunder, kebun |
Tekanan | : | |
Informasi lainnya | : |
Burung Bubut jawa
Deskripsi Bentuk Berukuran besar (46 cm), berwarna hitam dan coklat kemerahan, berekor panjang. Bulu hitam mengilap ungu, kecuali sayap yang merah karat. Perbedaannya dengan bubut lain: punggung, penutup sayap, dan bulu sekunder dalam hitam. Iris merah, paruh dan kaki hitam. Deskripsi Suara Seri panjang terdiri dari nada "bup" mirip Bubut besar dan suara mirip ayam berkotek. Kebiasaan Terdapat di payau dekat pantai, semak-semak Acrosticum yang rapat, dan alang-alang dekat hutan mangrove. Perilakunya sama dengan bubut lain.
|
Nama Inggris | : | Sunda Coucal |
Nama Indonesia | : | Bubut jawa |
Ketinggian | : | 0 - 0 m |
Ekstralimital | : | |
Daerah Sebaran | : | Jawa; |
Endemik | : | Jawa; (endemik Indonesia); |
Status IUCN | : | VU |
Jenis Dilindungi | : | Tidak |
Status CITES | : | |
Burung Sebaran Terbatas | : | Ya |
Penyebaran Global | : | Endemik di Jawa. |
Penyebaran lokal | : | Terbatas di hutan mangrove dan vegetasi rawa di pesisir Jawa. Dulu banyak ditemukan di rawa-rawa air tawar, tetapi sekarang sangat terbatas, dan hanya tercatat di Ujung Kulon, Karawang, Indramayu, Segara Anakan, dan Muara Brantas. Satu catatan dari Sumatera (tahun 1902) dianggap sebagai kesalahan. Mungkin terancam disaingi Bubut alang-alang karena habitatnya diganti tambak ikan dan udang. |
Suara | : | |
Habitat | : | Hutan mangrove |
Tekanan | : | Konversi lahan |
Informasi lainnya | : |
Burung Kasuari gelambir-tunggal
Deskripsi Bentuk 1,2-1,5 m. Kasuari besar dari dataran rendah bagian utara, bertanduk tinggi dan tebal, menyegitiga dan leher bergelambir tunggal. Deskripsi Suara Mendengkur mirip dengan jenis lainnya. Kebiasaan Hutan hujan pamah dan hutan rawa; di Sepik sering dipelihara dalam penangkaran. Burung yang liar sangat pemalu.
|
Nama Inggris | : | Northern Cassowary |
Nama Indonesia | : | Kasuari gelambir-tunggal |
Ketinggian | : | 0 - 700 m |
Ekstralimital | : | |
Daerah Sebaran | : | Papua; |
Endemik | : | |
Status IUCN | : | VU |
Jenis Dilindungi | : | Ya |
Status CITES | : | |
Burung Sebaran Terbatas | : | Tidak |
Penyebaran Global | : | |
Penyebaran lokal | : | Dataran rendah bagian utara P. Papua, dari timur Daerah Kepala Burung sampai S. Ramu, dan P. Yapen, P. Batanta, dan P. Salawati, dari ketinggian permukaan laut sampai 700 m. |
Suara | : | |
Habitat | : | Hutan pamah, hutan rawa |
Tekanan | : | |
Informasi lainnya | : |